Loading the player...


INFO:
Bagaimana stress mempengaruhi haid? Faktanya, stres dapat mengacaukan hormon-hormon di seluruh tubuh, termasuk yang memengaruhi siklus menstruasi Anda. Melansir Cleveland Clinic, hipotalamus (bagian otak yang mengontrol menstruasi) sensitif terhadap faktor eksternal, seperti olahraga, tidur, atau stres. Saat bekerja dengan normal, hipotalamus melepaskan bahan kimia yang merangsang kelenjar pituitari yang kemudian merangsang ovarium untuk melepaskan hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon pada wanita ini adalah pemicu menstruasi Anda. Namun, saat stres, tubuh Anda melepaskan hormon kortisol. Saat berinteraksi dengan hipotalamusu002Fhipofisisu002Fovarium, hormon kortisol dapat mempengaruhi estrogen dan progesteron yang memicu ovulasi Dengan menurunnya hormon-hormon ini, menstruasi Anda jadi tertunda. Ketika stres meningkat, bukan cuma telat haid, ada kemungkinan periode menstruasi Anda berhenti sementara (amenore sekunder). Semakin tinggi kadar kortisol Anda, semakin besar kemungkinan Anda mengalami tidak menstruasi atau haid tidak teratur. Namun perlu Anda pahami, bagaimana stres mempengerahui siklus menstruasi tergantung pada kondisi masing-masing orang. Beberapa orang mungkin hanya mengalami telat haid karena stres yang ringan, tetapi yang lainnya mungkin akan merasakan ciri-ciri yang bertahan lebih lama.